Bertemunya Para Wisatawan Dari Berbagai Penjuru Menyesakkan Kota Jogja

Menjelang berakhirnya tahun ajaran, jalanan kota Jogja terasa sangat sempit. Jalan-jalan kota yang relatif kecil sangat padat oleh kendaraan, tidak sedikit yang terlihat dengan plat nomer luar daerah.

Bis-bis pariwisata yang dipenuhi oleh para pelajar yang sedang melakukan perjalanan study tour atau sekedar piknik pun datang dengan beriringan.  Tidak hanya 2 atau 3 bis, terkadang hingga sepuluh bis yang beriringan.

Ya suasana Jogja menjadi kurang nyaman. Tapi bagaimana lagi, memang sudah menjadi resiko tinggal di sebuah kota yang mempunyai daya tarik tersendiri.

Kemacetan di jalan kota Jogja

Kemacetan di jalan Malioboro kota Jogja | http://www.jogja.co

Para pelajar terutama calon mahasiswa berdatangan dari berbagai daerah untuk sekedar mencari informasi atau mendaftar di kampus yang di inginkan. Seringkali mereka datang berombongan, baik dengan teman-teman ataupun dengan keluarga.

Jalanan sekitar kampus, terutama kampus perguruan tinggi swasta favorit tak kalah padatnya dengan jalanan seputar tempat wisata. Terkadang juga terlihat antrian yang mirip. Bedanya yang satu antrian untuk menunggu giliran mengumpulkan formulir dan syarat-syarat pendaftaran masuk perguruan tinggi. sedangkan yang satunya antri untuk membeli tiket masuk ke tempat wisata 😀

Setelah menyelesaikan urusan pendidikan, terkadang mereka tidak segera pulang . mereka memanfaatkan kesempatan untuk berjalan-jalan menikmati suasana Jogja. Akhirnya sama juga status mereka dengan para pelajar yang sedang piknik, yaitu wisatawan… 😀

Sebenarnya kepadatan jalanan ketika menjelang pergantian tahun ajaran, sudah rutin setiap tahunnya. Namun memang beberapa tahun terakhir kepadatan itu semakin meningkat. Karena jumlah kendaraan para pelajar dan mahasiswa yang tinggal di Jogja meningkat. Ditambah lagi dengan semakin banyaknya bis-bis pariwisata yang masuk ke dalam kota.

Sehingga tidak heran jika pemerintah kota Jogja membuat uji coba peraturan untuk melarang bis-bis besar masuk ke wilayah seputar keraton Yogyakarta atau kawasan jeron benteng. Selain karena wilayah Keraton merupakan wilayah dengan banyak bangunan-bangunan budaya bersejarah yang harus di lindungi dan di lestarikan.  Jalan-jalan di wilayah tersebut relatif sempit, sehingga resiko kemacetan parah yang ditimbulkan perlu di antisipasi.

Sekilas tidak ada masalah dengan dampak kemacetan yang timbul. Namun sebenarnya getaran mesin, beban kendaran serta asap knalpot yang di timbulkan, bisa mengakibatkan kerusakan pada bangunan dan benda-benda bersejarah yang banyak tersimpan di seputar wilayah keraton. Kalau hanya kendaraan penumpang kecil mungkin tidak ada dampaknya, namun kalau bis-bis besar dengan beban yang besar dan jumlahnya banyak, tentu akan ada dampaknya.

Pada pergantian tahun ajaran tahun ini kebetulan bertepatan dengan liburan Hari Raya Idul Fitri, sehingga suasana berubah. Jika biasanya jalan kota Jogja macet dengan rombongan bis pariwisata, maka liburan kali ini macet dengan di dominasi kendaraan pribadi yang berasal dari luar kota.

Satu pemikiran pada “Bertemunya Para Wisatawan Dari Berbagai Penjuru Menyesakkan Kota Jogja

Tinggalkan komentar